Anda pernah mendengar bahwa orang tua harus tenang dan bertindak dalam
mendisiplinkan anak-anak mereka. tetapi kenyataannya, Anda mungkin tidak dapat
tetap tenang dan bereaksi segera untuk saling berinteraksi dengan anak. Maka
dengan itu berikanlah waktu untuk saling menenangkan diri sebelum Anda
berurusan dengan situasi dan kejadian sehari-hari pada anak anda. Anda dapat
memberitahukan pada anak anda, saya butuh belajar untuk menghargai waktu untuk
mencari tahu apa yang saya lakukan tentang hal itu.
Ketika emosi anda di goda, mencontohkan dan memberikan empati bagi
anak Anda terlebih dahulu, dan kemudian memberikan konsekuensi. Empati
memberikan kepada anak Anda untuk menghubungkan perilaku ke dalam hidupnya.
Anda tidak perlu marah pada anda, tidak perlu berteriak dan marah. Karena hal
ini hanya dapat memungkinkan menjadi masalah bagi kehidupan mereka dalam
keseharianya.
Ini sebuah contoh dalam permainan matematika untuk grup yang lebih besar.
Ide pokoknya adalah untuk menunjukkan bahwa permainan matematika untuk
anak-anak tidak harus dilakukan dengan duduk manis di meja dengan pensil di
tangan. Permainan ini juga dapat dilakukan di luar ruangan dan menggunakan
sebuah keset kaki, di halaman luar dan masing-masing anak berpasang-pasangan.
Salah satu anak dari setiap grup menggunakan penutup mata. sedangkan teman
lainnya akan memberikan petunjuk arah jalan pada pasangannya.
Anak-anak yang memakai penutup mata agar mengikuti petunjuk-petunjuk yang
diberikan sehingga dia sampai ke tujuan akhir pada keset kaki yang disediakan.
Rahasianya adalah anak yang memberi petunjuk hanya boleh memberi
petunjuk-petunjuk angka dan hanya boleh menggunakan angka-angka seperti berapa
langkah kaki, dan kata-kata maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri. Anda dapat
memberi rintangan-rintangan seperti bola pantai sehingga mereka harus melakukan
untuk sampai ke tujuan akhir keset kaki.
Anak-anak harus memberi petunjuk dan tetap di tempatnya pada saat memberikan
petunjuk. Pastikan permainan ini diawasi oleh orang dewasa yang dapat
mengontrol anak-anak agar tidak bertabrakan satu sama lainnya dan dapat
berbahaya pada anak. Bahasa adalah kemampuan yang sebaiknya mengalir, bukan
dipaksakan. Boleh saja sesekali Anda meminta anak mengatakan “minta tolong”
atau “terima kasih”. Selalu mengulang meminta anak mengatakan “Boleh saya pinjam”
sebagai syarat memberikan sesuatu, akan membuat anak merasa bosan. Anda meminta
anak mengatakan “minta tolong”, sebaiknya sekedar katakan saja dengan perkataan
yang benar. Dan pastikan mereka mendengar kalimat yang Anda ucapkan. Kebiasaan
ini akan lebih cepat ditangkap jika Anda memberikan permintaan dengan
kalimat-kalimat yang halus dan sambil senyum lebar di wajah orangtua. Ajarkan
balita berusia 2 tahun anda untuk mengatakan “minta tolong” dan terima kasih
sejak dini.
balita akan mengartikan kata “minta tolong” sebagai cara yang tepat
mendapatkan yang diinginkanya. Begitu pula, kata “terima kasih” adalah cara
mengakhiri interaksi dengan baik. sebagai kebiasaan berikan kosakata yang baik
bagi anak. dan mereka akan terbiasa dengan pemahaman, membuat orang lain merasa
senang juga penting ketika mereka saling berinteraksi. orangtua juga harus
memulai lebih dulu dengan kebiasaan baik ini.
Bahkan ketika anak belum paham arti kata ini, sebaiknya mereka terbiasa
mendengar mama atau ayah, kerap mengatakan ini. Anak-anak memang
akan menirukan apa yang diucapkan orangtuanya kebiasaan ini, namun kebiasaan
ini baik ditanamkan jauh-jauh hari agar mereka belum benar-benar mengerti arti
sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment