Sunday, April 28, 2013

Bagaimana Mendidik Anak Secara Islam

Anda pernah mendengar bahwa orang tua harus tenang dan bertindak dalam mendisiplinkan anak-anak mereka. tetapi kenyataannya, Anda mungkin tidak dapat tetap tenang dan bereaksi segera untuk saling berinteraksi dengan anak. Maka dengan itu berikanlah waktu untuk saling menenangkan diri sebelum Anda berurusan dengan situasi dan kejadian sehari-hari pada anak anda. Anda dapat memberitahukan pada anak anda, saya butuh belajar untuk menghargai waktu untuk mencari tahu apa yang saya lakukan tentang hal itu. Ketika emosi anda di goda, mencontohkan dan memberikan empati bagi anak Anda terlebih dahulu, dan kemudian memberikan konsekuensi. Empati memberikan kepada anak Anda untuk menghubungkan perilaku ke dalam hidupnya. Anda tidak perlu marah pada anda, tidak perlu berteriak dan marah. Karena hal ini hanya dapat memungkinkan menjadi masalah bagi kehidupan mereka dalam keseharianya.

Ini sebuah contoh dalam permainan matematika untuk grup yang lebih besar. Ide pokoknya adalah untuk menunjukkan bahwa permainan matematika untuk anak-anak tidak harus dilakukan dengan duduk manis di meja dengan pensil di tangan. Permainan ini juga dapat dilakukan di luar ruangan dan menggunakan sebuah keset kaki, di halaman luar dan masing-masing anak berpasang-pasangan. Salah satu anak dari setiap grup menggunakan penutup mata. sedangkan teman lainnya akan memberikan petunjuk arah jalan pada pasangannya.

untuk anak-anak yang memakai penutup mata agar mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan sehingga dia sampai ke tujuan akhir pada keset kaki yang disediakan. Rahasianya adalah anak yang memberi petunjuk hanya boleh memberi petunjuk-petunjuk angka dan hanya boleh menggunakan angka-angka seperti berapa langkah kaki, dan kata-kata maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri. Anda dapat memberi rintangan-rintangan seperti bola pantai sehingga mereka harus melakukan untuk sampai ke tujuan akhir keset kaki.

Anak-anak harus memberi petunjuk dan tetap di tempatnya pada saat memberikan petunjuk. Pastikan permainan ini diawasi oleh orang dewasa yang dapat mengontrol anak-anak agar  tidak bertabrakan satu sama lainnya dan dapat berbahaya pada anak. Bahasa adalah kemampuan yang sebaiknya mengalir, bukan dipaksakan. Boleh saja sesekali Anda meminta anak mengatakan “minta tolong” atau “terima kasih”. Selalu mengulang meminta anak mengatakan “Boleh saya pinjam” sebagai syarat memberikan sesuatu, akan membuat anak merasa bosan. Anda meminta anak mengatakan “minta tolong”, sebaiknya sekedar katakan saja dengan perkataan yang benar. Dan pastikan mereka mendengar kalimat yang Anda ucapkan. Kebiasaan ini akan lebih cepat ditangkap jika Anda memberikan permintaan dengan kalimat-kalimat yang halus dan sambil senyum lebar di wajah orangtua. Ajarkan balita berusia 2 tahun anda untuk mengatakan “minta tolong” dan terima kasih sejak dini.

balita akan mengartikan kata “minta tolong” sebagai cara yang tepat mendapatkan yang diinginkanya. Begitu pula, kata “terima kasih” adalah cara mengakhiri interaksi dengan baik. sebagai kebiasaan berikan kosakata yang baik bagi anak. dan mereka akan terbiasa dengan pemahaman, membuat orang lain merasa senang juga penting ketika mereka saling berinteraksi. orangtua juga harus memulai lebih dulu dengan kebiasaan baik ini. Bahkan ketika anak belum paham arti kata ini, sebaiknya mereka terbiasa mendengar mama  atau ayah, kerap mengatakan ini. Anak-anak  memang akan menirukan apa yang diucapkan orangtuanya kebiasaan ini, namun kebiasaan ini baik ditanamkan jauh-jauh hari agar mereka belum benar-benar mengerti arti sesungguhnya.

No comments:

Post a Comment